Jumat, 19 Mei 2017

Cabul Syariah



Dulu Islam diturunkan di Arab untuk memberantas jahiliyah. Sekarang yang sudah berIslam malah jadi Jahiliyah. Membaca cuitan seorang Generasi Ndlahom, membuat saya lesu jaya. Ulama berbuat cabul kok dibilang mulia. Rasulullah juga dibilang pernah berbuat cabul syariah. Yo wis le, tak dungokno cabul kajate.
Onok maneh, cabul syariah. Istilah anyar. Cabul ya cabul, syariah ya syariah. Itu dua kata yang tidak bisa disatukan. Ibarat air Zamzam dicampur Vodka. Berani sekali memfitnah Rasulullah cabul. Raimu iku sing cabul. Ini namanya penistaan Rasul.
Rasulullah gak ngacengan rek. Kalau bangsa Barat menyebut Rasulullah manusia gila seks itu salah besar. Beliau pria yang setia. Rasul yang saat itu berumur 25 tahun menikah dengan Khadijah yang berumur umur 40 tahun. Mereka menikah selama 25 tahun karena Khadijah meninggal saat umur 65 tahun. Selama dengan Khadijah, beliau tidak berpoligami. Setelah istrinya itu wafat, beliau menduda selama 2 tahun.
Rasulullah baru berpoligami (umur 52 tahun) karena perintah langsung Allah untuk menolong para janda sahabat beliau dari rongrongan musuh Islam. Saat itu banyak sahabat beliau yang gugur membela Islam, jadi istri dan anak-anak mereka perlu dilindungi dan dihidupi.
Poligami rasul ada yang bertujuan menyatukan ras yang berbeda, bahwa agama Islam tidak hanya untuk orang Arab. Rasulullah menikahi Maimunah binti Al-Harits, seorang janda berusia 63 tahun, yang berasal dari kabilah Yahudi Bani Kinanah. Pernikahan ini dilakukan semata untuk mengembangkan dakwah Islam di kalangan Yahudi Bani Nadhir.
Tujuan poligami Rasul lainnya adalah untuk memerdekakan budak, disamping agar si budak terjaga keIslamannya, juga sebagai petunjuk agar manusia mau membebaskan budak dan memerdekakannya dari perbudakan dan penghambaan kepada selain Allah. Dan banyak lagi tujuan lain yang sama sekali bukan karena syahwat.
Kaum orientalis memfitnah Rasul sebagai pengidap Pedofil karena menikahi Aisyah yang berumur 9 tahun. Padahal Asiyah sesungguhnya telah berusia 19-20 tahun ketika menikah dengan Rasul. Pernikahan itu sendiri merupakan perintah langsung Allah kepada Rasul lewat mimpi yang sama tiga malam berturut-turut.
Tentang usia pernikahan Aisyah yang katanya masih berusia 9 tahun, ini hanya berdasar satu hadits lemah yang diriwayatkan oleh Hisyam bin ‘Urwah saat beliau sudah ada di Iraq, dalam usia yang sangat tua dan daya ingatnya sudah jauh menurun. (untuk lebih jelasnya tanyaken pada ustadz anda masing-masing, saya bukan ustadz).
Jadi Rasulullah poligami karena urusan sosial, bukan biologis. Urusan yang darurat, bukan ngacengan. Dan itu sama sekali bukan perbuatan cabul. Poligami Rasul atas izin dan perintah Allah langsung. Sekarang tanyakan pada dirimu, poligami kamu itu atas perintah siapa? .......peli.
Kita nggak bisa meniru poligaminya Rasul. Kebanyakan yang dipoligami Rasul janda umur 50 tahun ke atas dan beranak banyak. Sedangkan kita maunya perawan semblohai sing susune gede. Lha wong kita ini cuman wedus mbladus, domba campuran asu yang suka mengumbar hawa nafsu. Rasulullah itu intan permata, kita batu kali dekil penuh lumut. Rasulullah punya keistimewaan khusus yang tidak kita punyai.
Poligami boleh-boleh saja kalau memang keadaan darurat. Karena Islam memberi solusi pada keadaan yang bisa nggak bisa harus poligami. Misal, jumlah wanita lebih banyak karena perang atau hal lain, maka diperlukan keseimbangan gender. Karena fungsi utama wanita diciptakan adalah untuk regenerasi. Islam melarang keras freesex juga cabul yang dibungkus poligami. Rasulullah sendiri tidak mengizinkan putri beliau, Fatimah, untuk dipoligami
Jangan salah, ayat yang bicara soal poligami itu sebenarnya menganjurkan monogami, karena sebenarnya tidak ada manusia yang bisa adil. Bisanya hanya sebisa mungkin berbuat seadil-adilnya. Kalau merasa bisa adil, itu namanya sombong sama Tuhan. "Tenang Tuhan, aku adil kok." Ndasmu.
Islam berkembang pesat tapi lebih ke arah syariat teknis. Banyak orang yang tongkrongannya Islam biangetsss tapi kelakuannya tidak mencerminkan Islam yang Rahmatan Lil Alamin. Muncul kaum pengapling suraga yang hobinya main pentung. Memaksa orang lain sepaham. Dengan pedenya membela Tuhan. Padahal jika kamu berIslam, Tuhanlah yang akan membela (menolong) kamu. Lha kok kamu nggaya membela Tuhan.
Ah embuh wis.
Kembali ke soal cabul. Saya sebenarnya males mbahas aibnya Rizieq Shhab dengan Firza, takut terjebak ghibah. Dusoku wis akeh rek. Tapi berhubung ada seorang fan die hard Rizieq yang salah kaprah mencampuradukan cabul dan syariah, saya tidak bisa menahan diri untuk tidak nulis. Walau tidak membahas soal chat mesum, cuma meluruskan pemikiran gemblunger yang menyamakan skandal mesum Rizieq dengan poligami Rasulullah. Ini sungguh keterlaluan, gemblung total! Ngisin-ngisini wong Islam.
Btw, jika terbukti benar Rizieq Shihab terlibat chat mesum (semoga tidak), maka klop sudah kelucuan Jamaah Pengapling Surga. Umatnya suka main pentung, Imamnya suka ngelus 'pentung'.
That's all.
(C) Robbi Gandamana,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar