Kamis, 29 September 2016

Rejeki Tak Ada Hubungan dengan Karyamu Bagus atau Payah!

Pasti rame bila di Endonesah punya situs macam sketchmob.com. Di sana ilustrator, kartunis, digital painter, vectorist, tukang gambar..blak-blakan soal harga. Klien pun tak perlu malu lagi bertanya-tanya soal harga. Gak kakean cangkem. Take it or leave it.
Di situs itu tukang gambar jadi tertantang untuk berkarya lebih baik. Setidaknya pantas untuk dihargai Dollar (bukan rupiah). Walau jelek dan bagus itu relatif, tapi setidaknya bagaimana caranya karya kita nggak ngisin-ngisini.
Kalau harga bule perkepala 40 dollar, tapi di Endonesah nggak tega menghargai senilai itu. Banyak orang yg tak mampu di Endonesah. Bukan tak mampu secara finansial, tapi hatinya yg tak mampu. Pingine gratisannn ae. T:T
Saya sendiri baru saja bikin akun di sketchmob.com walau sudah lama tahu (Lha ya'opo, kakean akun ngelu ndasku). Itu pun salah bikinnya, seharusnya khan 'sign up as an artist', aku 'sign up as a celebrity'. Hadohh, terpaksa nggawe maneh...swemprul!
Buanyak tukang gambar hebat di Endonesah tapi nggak banyak yg berjiwa besar. Takut persaingan dan ingin makmur sendiri. Pelit berbagi. Ada situs bagus disembunyikan. Aplot (pamer) karya yg order orang Amrik (dollar Mblo) tapi nggak disertakan situsnya.
Ada lomba bagus pun pelit share. Aplot karya sehari sebelum detlain. Akhirnya orang yg baru tahu ada lomba, kelabakan bikin karya. Taekkkk. Saya sendiri sudah nggak pernah ikut2an lomba. Wis tuwekkk.
Dipikirnya kalau berbagi info situs art atau lomba, rejekinya jadi seret. Mungkin kebanyakan ikut seminar rejeki nggak jelas yang punya andil mencetak manusia-manusia kapitalisme itu.
Seharusnya kalau banyak saingan, semakin tertantang, berkarya lebih serius. Jika kalah, itu pun tidak berarti kalah, setidaknya kita sudah mengalahkan ego kita, keculasan kita. Kalah bukan berarti karya kita welek (nggak sedikit juri yg payah bla bla bla).
Dan bukan berarti kalau karya nggak laku itu rugi. Pemahaman mainstream khan dagangan nggak laku itu malapetaka. Padahal tidak selalu begitu. Selama kita menerima hal itu, kita jadi laba ikhlas, laba kesabaran, laba kebijakan..dan itu tak bisa diganti dengan uang.
Intinya rejeki tak selalu ditentukan oleh laku atau tidaknya daganganmu. Rodok angel iki, dan ini nggak diajarkan di seminar-seminar rejeki. Kapan-kapan dibahas...
Ada juga tukang gambar yg nggak berani nge-like karya seniman lain di medsos. Takut pelanggannya lari ke yg seniman lain tadi. Minder, karyanya kalah bagus. Oalaa..rejeki tidak ditentukan oleh karyamu lebih bagus atau lebih jelek dari orang lain Jek!
Buanyaak situs2 yg bisa untuk panen dollar (kalau beruntung) bagi tukang gambar. Yang mirip dengan sketchmob.com ini adalah fiverr.com. Juga ada paigeeworld, Nabaroo,..99designs.com oke juga, tapi kurang asyik bagiku, karena harus kontes dulu. Aku gak bakat menang Jek.
Seandainya ada paten-patenan rego, nggak masalah, kalau rela karya dihargai murah. Sing penting jujur : karya hasil efek Smudge (Photoshop) jangan diklaim Digital Painting. Itu Photo Manipulation. Wis ojok didebat, belajar nggambar ae sing bener.
Efek Smudge diciptakan untuk Desainer Grafis yang kurang bisa menggambar (jadi bukan utk tukang gambar). Dengan beberapa klik, foto menjadi lukisan instan! Dan itu untuk kepentingan industri, yg menuntut kerja (hasil) cepat.
Tak ada maksud sombong (karena aku bisa nggambar, walau nggak bagus2 amat). Tapi tak masalah kalau ente tetap ngotot karya Smudge adalah digital painting. Soal benar atau salah, tergantung nuranimu. That's all.
Ayoo tukang gambar Endonesah makmur barenggg!!!....Zuukk mariiii.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar